Pages

Selasa, 11 Mei 2010

Minggu, 09 Mei 2010

kepemimpinan

Masalah kepemimpinan di indonesia sangat kompleks. mulai dari pemimpin ammoral sampai kepada pemimpin yang tukang tipu. lingkungan kita sendiri tidak lepas dari masalah kepemipinan, seperti lurah yang tidak bijak, kepala sekolah yang suka milih-milih murid sampai kepada kampanye calon pemimpin.
kebejatan nasib negeri ini telah lebih dulu dibejatkan oleh moral pemimpin. kita menatap suatu fenomena seolah-olah semua pemimpin di negeri ini memang tidak becus. di ganti dengan yang baru sama saja. kata orang minang " baganti baruak jo cigak", walau berganti tetap sama saja, cuma berganti kulit.
sudah bosan kita membaca artikel, mendengar berita tentang pemimpin yang seolah-olah memang tidak ada yang benar. berpindah dari satu kasus ke kasus lain, namun dalam koridor yang tetap sama,leadership. kita mendengar pemimpin yang mau di atur oleh markus, lalu pemimpin yang mencari pemain dangdut sebagai selingkuhannya. anehnya penyanyi dangdut tersebut sekarang juga mencalonkan diri sebagai wakil bupati, aneh bukan. dulu tiduri suami orang sekarang calon wakil bupati.
memang tidak salah artis jadi pemimpin, namun jiwa kepemimpinan mereka dapat dari mana?. toh mereka yang lulusan sekolah pemerintahan kadang juga ada yang tidak benar, bagaimana dengan artis yang sudah jelas-jelas cacat moral.
lalu ada pemimpin yang hanya untuk mendapatkan tender proyek saja mereka mencalonkan diri, karena semakin tinggi jabatannya semakin besar kemungkinan menang tender raksasa, uang lagi bukan?. lalu masalah kepempinan yang lain, pemimpin yang tidak tahu apa yang mau dikerjakan, atau halusnya menunggu berita panas, lalu tampilah kedepan publik dengan komentar yang akan dipublish media. huft.. semakin kompleks saja masalah kepemimpinan kita ini. kalau dikaji satu-satu, rontoklah uban ini.
kita bukan orang yang benar, tapi sekurang-kurangnya kita tahu dimana letaknya kekurangan kita itu. oleh karena itulah LKMM lahir, berjibaku dengan masalah kepemimpinan, melihat dari segala kemungkinan penyelesaian masalah kepemimpinan itu. kita tidak mampu merubahnya, benar, tapi kita sekurang-kurangnya ketika berada di posisi yang sama, tahu langkah apa yang akan kita tempuh.

Sabtu, 24 April 2010

LKMM 2010











perjalanan kedua untuk sebuah LKMM, saya lagi-lagi harus survey ke tempat LKMM, kali ini sendiri tanpa rian. dan lagi-lagi memakai motor yang sama. emang ni motor kayaknya khusus LKMM (HONDA CS ONE)
banyak pengalaman berharga yang saya dapat. mulai dari ketar-ketir harus mempersiapkan surat audiensi, memalsukan tanda tangan (ada izinnya loh.. ^.^), sampai harus berhujan-hujan.
saya mulai dengan pergi sendiri pake motor, tanpa SIM dan STNK, modal nekat. dan perjalanan yang harus di tempuh sendirian untuk pertama kalinya ke pesisir.
saya di kejar waktu. harus sampai di kantor bupati sebelum jum'at, padahal saya berangkat sudah jam 10.30. akhirnya memang tak terkejar, baru 30 KM perjalanan waktu shalat jum'at sudah masuk. saya shalat di daerah siguntua mudo (klu ga' salah). setelah shalat saya harus berjuang dengan waktu tanpa kepastian takut kantornya sudah tutup sebelum shalat jum'at.
saya sampai jam 14.30 dan bertemu dengan kabag umumnya. bapaknya ramah, saya suka dan merasa perjalanan jauh saya terobati. dia berjanji akan menyampaikan ke bapak bupatinya.
sudahlah, sya penat menulis ini, saya kasih aja foto-fotonya ya..

Rabu, 02 Desember 2009

Kejadian kuarng lucu dan tidak keren

wely: "beugh... ini jempol siap?! udah gede, keras, bau kaos kaki pula!"

ali bizon, eh bizar: "wekekekekeke... tak sembeleh kamu.....!"
nico harared: "nyeh~~~"

panitia yang terkapar.....

mbok dwi: "eh~~~~~jangan foto dulu.. wi belum gosok gigi..."
ririn: *melengos wae lah mbok...*

yeski: "aduh... mules.... mending duduk sendirian dulu, dari pada ntar kentut depan orang =_="

goyang dombret~~~~et~~~, goyang dombret~~~~

rian: "sini, tak tatar dulu.... tau tatar kan? itu tarian dari batak"
peserta penataran: "jiah.... itu tortor.... >_<"

sisca: "gitu yan, kira-kira..."
rian: *hm...kulo mboten ngertos. manggut wae lah...*
pino: "udah kayak bu dosen ama mahasisiwa lagi bimbingan aja nih orang..."



haron: "wak!"
khalid: "hm..."
ibeth: "kikikikik..."
riri: *apaan sih nih anak-anak...gak cool deh =_=*

wahdi: "kan papah udah bilang, jangan maen jauh-jauh... kamu mau papa babab?"
anaknya wahdi: "iya, ampun pa.."



yani: "aih... kok difoto gak minta ijin dulu...kan malu nih..."
haron: "nyengir wae lah say..."

yofie: "lho, mau dipoto? tutup aja muka nih anak, daripada merusak pemandangan..."
ria(yang ketutup): "wek! apaan neh!?"
yani: "ci~~luk~~ba~~"

feby: "weh~~~masih ngantukkk...... oahm~~~~"

eri: 'yah... nsib...nasib.. gak kebagian sarapn deh... hiks,hiks. T_T"
ria: "bodo amat. siapa suruh telat bangun. nyengir aja deh... "

sukro: "neh, ikutin yo...!"
kak sandra: "wekekekekeek... :D"
penonton: "hhuuuua......>_< !"

dila: "hm...makan itu harus dihayati... ini kira-kira rasa asinnya karena kebanyakan garam atau karena belum gosok gigi ya..."

Kamis, 04 Juni 2009

Malam Pertama

“Grudak-gruduk-grudak-gruduk…..”

Begitu bunyi kerusuhan yang terjadi ketika para penumpang bus kampus bernomer xx dan xy menyerbu turun. Kayak kelinci baru dilepasin dari kandang deh… J

Huagh!

Akhirnya tibalah rombongan di lokasi kejadian yang bernama SKB Payakumbuh. Waktu itu kira-kira jam setengah delapan malam. Peserta dipersilahkan istirahat dan shalat isya dulu sebelum mengikuti rangkaian acara pertama. Sementara para peserta istirahat dengan sentosa, panitia justru kerja dengan membabi-buta (lho?). Heheheh… :D

Ruangan belum didekorasi, fasilitas multimedia belum di pasang, dan makan malam belum dihidang….

Pokoknya sibuk deh. Tapi biar masih lelah oleh perjalanan sekitar 4 jam, panitia tetap semangat ^_^.



Ini seksi perlengkapan sedang memasang spanduk.

“Ngadep sini dulu, senyum…. :)”



Sodara ini sang operator yang merangkap teknisi sedang bikin kokarde panitia.

Ada beberapa panitia yang kokardenya belum dikasih foto, jadi belum diprint.

Malam itu, dadakan dicarikan foto danm diprint di tempat.

Sodari ini seksi perlengkapan yang numpang nampang… heheheh :D



Wah, seru banget ngobrolnya nih..

Dua bapak itu adalah supir bus kampus yang mendeampingi petualangan kita J

Yang pake batik itu Instruktur.

Yang pake jaket itu Uda yang petugas penjaga SKB nya.



Ini… =_=a

Panitia yang sodari-sodari sempat-sempatnya berfoto keluarga disela kesibukan malam pertama…

Minggu, 24 Mei 2009

second edition

Ini dia second edition-nya.

Setelah agak lama berputar-putar di SKB kota Payakumbuh itu, kami segera pamit dan melarikan motor ke tempat yang akan dipakai untuk outbound. Pertama-tama kami menuju ke tempat yang diperkirakan bisa, yaitu Ngalau Indah. Setelah lama dalam perjalanan, karena banyak berhenti dan bertanya, akhirnya kami sampai juga pada tempat itu. Bayar karcis senilai enam ribu rupiah demah uang sepuluh ribu rupiah. Uni yang jaga memberi uang empat ribu ke pada kami; uang kembalian namanya.
Tempatnya sungguh bagus bukan buatan, tapi…. gak ada tempat buat outbound. Ngalau itu terlalu sempit, dan banyak pula tempat mojok-pacaran bagi kaula muda. Heheheh..., jadi teringat masa muda dulu. Ciee…(emangnya dah seberapa tua loh...)
Sehabis dari memutar-mutari tempat berbau muda itu, kami keluar area dengan hasil yang bernama kekecewaan. Mana udah capek-capek keliling dan mendaki gunung, eh gak dapet apa-apa.
Ternyata mencari tempat outbound susahnya minta ampun. tak pernah ampun-nya yang minta susah.

Tidak mau menyerah pada lelah, atau pada panasnya Payakumbuh kala sore, kami melanjutkan perjuangan mencari tempat outbound, menuju Harau tercinta; tercinta bagi penduduknya. Tentu saja tempat ini tercinta bagi penduduknya; satu orang pengunjung saja bayar lima ribu rupiah kepada penjaga gerbang dan belanja beribu-ribu rupiah kepada pedagang. Kalau pengunjungnya ada dua ratus orang tanpa ekor dalam sehari, coba kalikan berapa pemasukan buat penduduk lokal ( gak tau kami....). Untungnya kami bebas dari jebakan penjaga gerbang seperti itu. Kami mendapat ide kuno yang cemerlang; kami bilang sajakami mau mengunjungi rumah teman di dalam (kebetulan rumahnya memang ada di dalam, tapi orangnya gak ada; orangnya di Padang! Hehehe....). Terkecohlah itu orang-orang penjaga gerbang.
Setelah berhasil mnghadapi rintangan yang bernama 'tukang karcis', kami masuk melalui jalan itu, yang terpampang di depan kami. Kami terpaksa melewati jalan tersebut bukan karena kami suka, tetapi karena memang cuma itu jalan yang ada. Sesampainya di dalam, kami berkeliling-keliling lagi seperti ketika di Ngalau. Malang, kami tak dapat tempat juga. Tapi kami dapat sedikit cuci mata. Kami nyaris putus asa.

Setelah bertapa di bawah salah satu bagian ngarainya, kami dapat ilham. Ilham itui berbunyi: "kita adakan saja outbound-nya di halaman depan rumah A'an". Haruskah saya bilang bahwa A'an itu yang tadi namanya kami jual ketika mengibuli tukang karcis? Saya rasa tidak. Kebetulan ada tempat kosong di depan rumah A'an. Tempatnya bagus juga, kalau ada yang mau manjat-manjat tebing, bisa sekalian sama Mapala yang ada disitu.

Akhirnya kami 'nemu juga sebuah tempat. Nun di ujung jalan. Ini untuk cadangan, kalau-kalau halaman a'an tidak memadai.
Kemudian kami menyusuri jalan-jalan kecil mencari kemungkinan-kemungkinan lain. Yang terjadi justru kami nyasar (lagi) ke sawah orang. Ampun.
Lalu, lau, lau. Kami akhirnya memutuskan pulang setelah terlebih dahulu menontni para pemanjat tebing yang sedang latihan. Keren.
Brum...brum..brum....
Ayo pulang!

Jumat, 22 Mei 2009

Alhamdulillah



Alhamdulillah kami bisa menikmati indahnya dan capeknya survey lokasi LKMM ke Payakumbuh. Ternyata Payakumbuh itu tidak dekat; dan sudah pasti akan menyebabkan capek karena kami perginya pakai motor. Sampai mati rasa ini bokong....
Tahukah kamu, bahwa kami menghabiskan waktu satu hari penuh, plus satu malam tidak penuh , dalam rangka menunaikan survey ini. Kami berangkat jam 11 siang, dilepas dengan ikhlas oleh Gubernur BEM FSUA (sebab kami memakai motor saudara Gubernur itu). Dalam perjalan yang membuat hati harap-harap cemas (cemas karena kami lupa 'bawa STNK), kami mengisi waktu dengan mengobrolkan hal-hal yang bermanfaat. Walaupun kadar manfaatnya itu sebatas untuk menghibur kami saat terjebak duduk di atas motor. Sempat juga kami tersesat ke arah..., hmm... ke arah mana itu saya gak tau. Yang jelas itu simpang empat Padang Luar. Yaa..., jelas kami gak tau. sebab bukan orang situ.
Sewaktu jam mencatat kami telah menghabiskan hampir 4 jam dalam perjalanan yang penuh persinggahan, akhirnya kami sampai. Di Payakumbuh, pertama-tama yang kami lakukan adalah mencari lokasi pasti dari benda yang bernama SKB Payakumbuh dengan sangat teliti (emangnya cari jarum jatuh...). Teman-teman yang kami kontak gak ada yang merespon dengan memuaskan. Akhirnya dengan tambahan bumbu sedikit tanya sana-sedikit tanya sini, kami berhasil menemukan tempat ajaib itu.

Kesan pertama: ampun. ternyata tempatnya keren.... Lebih keren dari tempat LKMM 2008.
Kesan kedua: tunggu di edisi berikutnya. Heheheheh ^_^

Tempat Terjadinya Perkara